wajib baca

20 May 2015

Didi Widiatmoko

Didi Widiatmoko (lahir di Surabaya, Indonesia, 12 Juli 1956 – meninggal di Tangerang Selatan, Indonesia, 15 Mei 2015 pada umur 58 tahun) atau lebi...

Di AS bayi Lahir Tanpa Hidung

"Mulai dari kasus kelahiran langka, hingga foto yang dilarang o...

  • 19 May 2015
  • 0

Headline News

Waduk Keliling memakan korban baru

14 May 2015

Seputar Perkembangan Teknologi

Gaya HIDUP

19 May 2015

Di AS bayi Lahir Tanpa Hidung

"Mulai dari kasus kelahiran langka, hingga foto yang dilarang oleh Facebook."  Tanggal 4 Maret 2015 silam, sebuah rumah sakit di Alabama dih...

37 Tempat yang indah dan Terbengkalai Di Dunia yang Bikin Kamu Berkata "WOW"

"Ini lho buktinya kalau alam tetap lebih kuat dari buatan manusi...

  • 19 May 2015
  • 0

Pilihan KAMI

TENGGELAMNYA KAPAR PESIAR

Sebuah kapal pesiar mengalami kecelakaan di laut dan akan segera tenggelam. Sepasang suami istri berlari menuju skoci untuk menyelamatkan diri. Sampai di sana, mereka menyadari bahwa hanya ada tempat untuk satu orang yang tersisa. Segera sang suami melompat mendahului istrinya untuk mendapatkan tempat itu. Sang istri hanya bisa menatap kepadanya sambil meneriakkan sebuah kalimat sebelum skoci menjauh dan kapal itu benar-benar menenggelamkannya.
Guru bertanya..??
Guru yang menceritakan kisah ini bertanya pada murid-muridnya, “Menurut kalian, apa yang istri itu teriakkan?”
Sebagian besar murid-murid itu menjawab,
“Aku benci kamu!”
“Kamu tau aku buta!!”
“Kamu egois!”
“Nggak tau malu!”
Jawaban seorang siswa membuat sang guru terkejut !!.|_|.!!
Tapi guru itu kemudian menyadari ada seorang murid yang diam saja. Guru itu meminta murid yang diam saja itu menjawab. Kata si murid, “Guru, saya yakin si istri pasti berteriak, ‘Tolong jaga anak kita baik-baik’”.
Guru itu terkejut dan bertanya, “Apa kamu sudah pernah dengar cerita ini sebelumnya?”
Murid itu menggeleng. “Belum. Tapi itu yang dikatakan oleh mama saya sebelum dia meninggal karena penyakit kronis.”
Guru itu menatap seluruh kelas dan berkata, “Jawaban ini benar.”
Kapal itu kemudian benar-benar tenggelam dan sang suami membawa pulang anak mereka sendirian.
Bertahun-tahun kemudian setelah sang suami meninggal, anak itu menemukan buku harian ayahnya. Di sana dia menemukan kenyataan bahwa, saat orangtuanya naik kapal pesiar itu, mereka sudah mengetahui bahwa sang ibu menderita penyakit kronis dan akan segera meninggal. Karena itulah, di saat darurat itu, ayahnya memutuskan mengambil satu-satunya kesempatan untuk bertahan hidup. Dia menulis di buku harian itu, “Betapa aku berharap untuk mati di bawah laut bersama denganmu. Tapi demi anak kita, aku harus membiarkan kamu tenggelam sendirian untuk selamanya di bawah sana.”
Cerita itu selesai. Dan seluruh kelas pun terdiam.
Sang guru memberikan arahan kepada murit-murit.!
Guru itu tahu bahwa murid-murid sekarang mengerti moral dari cerita tersebut, bahwa kebaikan dan kejahatan di dunia ini tidak sesederhana yang kita sering pikirkan. Ada berbagai macam komplikasi dan alasan di baliknya yang kadang sulit dimengerti.
Karena itulah kita seharusnya jangan pernah melihat hanya di luar dan kemudian langsung menghakimi, apalagi tanpa tahu apa-apa.
Mereka yang sering membayar untuk orang lain, mungkin bukan berarti mereka kaya, tapi karena mereka menghargai hubungan daripada uang.
Mereka yang bekerja tanpa ada yang menyuruh, mungkin bukan karena mereka bodoh, tapi karena mereka menghargai konsep tanggung jawab.
Mereka yang minta maaf duluan setelah bertengkar, mungkin bukan karena mereka bersalah, tapi karena mereka menghargai orang lain.
Mereka yang mengulurkan tangan untuk menolongmu, mungkin bukan karena mereka merasa berhutang, tapi karena menganggap kamu adalah sahabat.
Mereka yang sering mengontakmu, mungkin bukan karena mereka tidak punya kesibukan, tapi karena kamu ada di dalam hatinya.
Mereka yang sering menyanjungmu setinggi langit, mungkin bukan karena engkau pahlawan, tapi mungkin karena mereka memaafkan keburukanmu.
Mereka yang selalu menghinamu dan menghakimimu, mungkin bukan karena mereka membencimu, tapi karena mereka ingin menguji ketulusan cintamu.

Sumber [https://www.facebook.com/planetuang/]


Tidak ada komentar:

Write a Comment

FILM

Musik

Politik

Opini

Agama

Olaraga